Sabtu, 02 Januari 2010

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN




























Dibuat oleh:

Nama : Romi Bastian

Kelas : 3 DA 03









Fakultas Ekonomi

Jurusan D3 Akuntansi Komputer

UNIVERSITAS GUNADARMA



























Dibuat oleh:

Nama : Romi Bastian

Kelas : 3 DA 03









Fakultas Ekonomi

Jurusan D3 Akuntansi Komputer

UNIVERSITAS GUNADARMA

TUGAS SIM

SISTEM

INFORMASI

MANAJEMEN



A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.



Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.



Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai:

I.Sistem Informasi Manajemen (SIM).

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:

aktivitas masukan (input),

pemrosesan (processing), dan

keluaran (output).

Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis

permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan

berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang

diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.

Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk

yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer

informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas

yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan

umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di

tahap input berikutnya.



Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem

informasi berbasis komputer (computer-based information system).

Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan

teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi

yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu,

sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.



Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi

komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti,

ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer

di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan

perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat,

dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai

sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi. Program

komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat

instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan

informasi.

B. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya

komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih

digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi

akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.

Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan -

masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi

akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data

elektronik (PDE).



• Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor

baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan

pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi

komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem

informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer

adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu

mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan

akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.

Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa

perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti

Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan

anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.

Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal

menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi

mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa

hambatan, misalnya:

• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,

• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis

dan peran manajemen,

• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta

• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat

membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat

mendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen

dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep

baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support

Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang

ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau

keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu

Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan

fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para

manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial

Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa

diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.

Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert

Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai

spesialis dalam area tertentu.

Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI

merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan

komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan.



C. Perhatian terhadap Manajemen lnformasi

Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar

terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas

kegiatan organisasi tata kelola pemerintahan dan meningkatnya

kemampuan komputer. Selanjutnya, dengan tersedianya informasi yang

berkualitas, tentunya juga mendorong manajer untuk meningkatkan

kemampuan kompetitif (competitive advantage) organisasi yang

dikelolanya.

Pada masa komputer generasi pertama, komputer hanya disentuh oleh

para spesialis di bidang komputer, sedangkan pengguna lainnya tidak

pernah kontak langsung dengan komputer. Sekarang, hampir setiap

kantor mempunyai paling tidak beberapa desktop/personal computer –

PC. Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaimana

menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu

yang spesial lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya

filing cabinet, mesin photocopy atau telepon.



D. Pengguna Sistem Informasi Manajemen

Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini

dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan (Gambar 2 - 2), yaitu:



• Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);

merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para

eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan

dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi

lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan

penentuan strategi organisasi.



• Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control);

yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah,

mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang

sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa

tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini

misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala

Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.



• Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)

merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V,

bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh

manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan

organisasi.



E. Peran Baru Sistem Informasi Manajemen



Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem

informasi memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem

informasi ini sangat mempengaruhi secara langsung bagaimana

manajemen mengambil keputusan, membuat rencana, dan mengelola

para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak

dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap

tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan

bagaimana menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada

masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi

tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil

keputusan.

Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis

instansi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi

(software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya.

Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.

Hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala manajemen ingin

membuat rencana ke depan. Aktivitas apa yang akan dilakukan lima

tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang

tersedia untuk dapat melaksanakannya. Sebagai contoh, peningkatan

produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan

kualitas dari sistem informasi organisasi.



Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi

adalah semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem

informasi dan aplikasinya. Pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa

ini membutuhkan keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika

dibandingkan peran dan keterlibatanya pada periode-periode yang lalu.

Sebagaimana sudah disampaikan dengan meningkatnya kecenderungan

organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam organisasi

dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat,

instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai

perkembangan politik terakhir.



Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat

besar dan berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin

tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya

pemanfaatan teknologi komputer tersebut. Semakin baiknya kemampuan

komputer telah menghasilkan jaringan komunikasi yang kuat yang dapat

digunakan organisasi untuk melakukan akses informasi dengan cepat dari

berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak

terbatas pada ruang dan waktu. Jaringan-jaringan ini telah



mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi,

menciptakan fondasi untuk memasuki era digital.

Jaringan yang terluas dan terbesar yang digunakan adalah internet.

Hampir setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains,

pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan

jaringan internet untuk bertukar informasi atau melakukan transaksi

bisnis dengan orang atau organisasi lain di seluruh dunia. Internet

menciptakan platform teknologi baru yang universal. Teknologi internet



ini mampu mempertajam cara bagaimana sistem informasi digunakan

dalam bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai manfaat yang dapat

diperoleh dengan penggunaan internet, di antaranya adalah



• Komunikasi dan kolaborasi. Pertumbuhan yang pesat di teknologi komputer dan jaringan, termasuk

teknologi internet telah mengubah struktur organisasi yang

memungkinkan secara instan informasi didistribusi di dalam dan di luar

organisasi. Kemampuan ini dapat digunakan untuk mendesain ulang dan

mempertajam organisasi, mentransfer struktur organisasi, ruang lingkup

organisasi, melaporkan dan mengendalikan mekanisme, praktik-praktik

kerja, arus kerja, serta produk dan jasa. Pada akhirnya, proses bisnis

yang dilakukan secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola

secara digital, yang membawa dampak pada hal-hal sebagai berikut:

- Organisasi semakin ramping.

Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti

perubahan yang pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat

kompetitif. Oleh karenanya, banyak model organisasi ini sekarang

dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya dan tingkatan hirarkis

manajemennya.

- Pemisahan pekerjaan dari lokasi.

Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor

yang harus dipertimbangkan dalam pekerjaan.



F. Konsep Subsistem Informasi Organisasi

SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah

menyediakan informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem

informasi manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu

organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para

manajer.

Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan

rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para

manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupun

daerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka

perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah

tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang

disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh

pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan

beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:



• Sistem akuntansi keuangan negara (SKAN),

• Sistem akuntansi barang milik negara (SABMN),

• Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD),

• Sistem Informasi Kependudukan,

• Sistem Informasi Kepegawaian dan pengembangan-pengembangan subsub

sistem tata kelola pemerintahan lainnya.

Gambar 2

• Akses data dan informasi.

• Partisipasi dalam diskusi.

• Supply informasi.

• Hobi atau bersenang-senang (entertainment).

• Pertukaran transaksi bisnis.













ARTIKEL TTG PERSAINAGAN DUNIA BISNIS !!!



Langkah melakukan analisa persaingan bisnis dan usaha :



Salah satu langkah yang penting sebelum anda memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa kompetitor. Anda sebaiknya mereview literatur dari kompetitor, untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public image yang dibangun. Analisis data bisa berupa analisis statistik sangat penting dalam perjalanan berikutnya. Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :

1. Berperanlah sebagai pelanggan dengan cukup uang.

Telponlah pesaing di daerah anda dan berbicaralah dengan representative dari perusahaan tersebut seperti layaknya anda adalah prospek potensial yang sedang mencari informasi. Anda dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing anda. Bisa dibuat semacam data statistik .Salah satu hal terpenting yang harus berhasil anda lakukan adalah membuat mereka mengirimkan sales & information package mereka pada anda, dimana dalam package tersebut akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor anda akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan disamping itu anda dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka tawarkan secara detil. Pastikan juga anda mempelajari bagaimana mereka menghandle telepon dari pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke tangan anda. Dapatkan anda menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik? Bagaimana tampilan dari business card mereka? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan anda sendiri, sehingga dapat ditentukan apakah anda dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah anda akan bersaing dalam hal harga atau service yang lebih baik? Nah penting melakukan olah data praktis, jangan bertele-tele

2. Telponlah kompetitor di luar daerah anda.

Anda selanjutnya dapat menelpon perusahaan yang sejenis dengan anda (atau yg sedang anda rencanakan) di luar daerah anda, dimana anda tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka tidak merasa terancam saat anda memberikan pertanyaan. Sangatlah berguna bila anda dapat berbicara dengan personel kunci dari perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat anda berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatan anda haruslah lebih“straight-forward”. Anda dapat katakan pada pemilik ataupun managernya, bahwa anda sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan memberikan input tentang industri mereka, bisnis secara keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis pada anda. Meskipun demikian, anda perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi percakapan telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas, sehingga anda dapat menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian anda akan tampak seperti seorang professional, dan jika suatu saat anda perlu menelpon lagi, mereka akan menerimanya. Jika anda terdengar seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon, mereka mungkin tidak akan menerima telpon anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.

3. Terakhir anda dapat melakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor anda, pernah menjalin hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Jangan membayangkan analisis disertasi atau analisis disertasi yang sangat terstruktur. Buatlah langkah praktis. Dengan melakukan ini, anda juga melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin bisnis dengan kompetitor anda, dan membuka peluang terjadinya penjualan. Sebagai tambahan, di saat anda berada di luar melakukan sales call, anda dapat melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek dan anda dapat mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka dari kompetitor anda. Sekali lagi, anda dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan mengidentifikasi poin-poin differensiasi anda terhadap kompetitor.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas dan mengasah phone-skills anda, dipastikan anda akan mendapatkan banyak informasi berguna tentang bisnis yang sedang anda rencanakan.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com